Pada bagian ini, semua bentuk komunikasi antara user dengan sistem didefinisikan sebagai interaksi. Ada beberapa cara user dapat berkomunikasi dengan sistem. Satu bentuk interaksi yang paling minim adalah bacth input, yaitu user memasukkan semua informasi sekaligus dan membiarkan komputer menjalankan proses. Kebalikannya, direct manipulation dengan aplikasi virtual reality merupakan bentuk yang sangat interaktif, user secara kontinyu memberikan instruksi dan menerima feedback.
Model Interaksi
Interaksi melibatkan paling sedikit dua partisipan yaitu user dan sistem. Keduanya memiliki karakteristik yang kompleks dan berbeda satu dengan lainnya dalam berkomunikasi dan memandang tugas serta domain. Oleh karena itu interface harus menterjemahkan komunikasi diantara mereka secara efektif untuk menghasilkan interaksi yang berhasil. Proses ini dapat mengalami kegagalan pada beberapa poin disebabkan oleh alasan tertentu. Penggunaan model interaksi dapat membantu kita memahami proses interaksi dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan.
Terminologi Dalam Interaksi
Sistem interaktif bertujuan untuk membantu user dalam mencapai tujuannya dari beberapa domain aplikasi. Pada model interaksi terdapat beberapa terminologi yang membentuk model ini, yaitu :
- • Domain : daerah keahlian dan pengetahuan dalam kegiatan nyata. Setiap domain berisi beberapa konsep yang menjadi titk berat atau aspek pentingnya.
- • Tugas (task) : operasi untuk memanipulasi konsep-konsep pada sebuah domain.
- • Tujuan (goal) : output yang diinginkan dari sebuah tugas yang dilaksanakan
- • Rencana (intention) : aksi khusus yang disyaratkan untuk memenuhi tujuan
- • Analisis tugas (task analysis) melibatkan identifikasi ruang masalah (problem space) untuk user dari sistem interaktif dalam aspek domain, tujuan, rencana dan tugas. Kita dapat menggunakan pengetahuan mengani tugas dan tujuan untuk menilai sistem interaktif.
Konsep yang digunakan dalam perancangan sistem dan deskripsi user merupakan hal yang terpisah, sehingga keduanya dikatakan sebagai komponen yang terpisah dan disebut sebagai system dan user. Sistem dan user masing-masing dideskripsikan dengan bahasa yang dapat mengekspresikan konsep yang relevan dalam domain aplikasi. Bahasa sistem didefinisikan sebagai core language yang mendeskripsikan atribut komputasi dari domain yang relevan dengan state sistem. Bahasa user didefinisikan sebagai task language yang mendeskripsikan atribut psikologis dari domain yang relevan dengan state user. Sistem diasumsikan sebagai aplikasi yang dikomputasikan, namun model dapat diaplikasikan pada aplikasi non-komputer.
The Execution – Evaluation Cycle
Model interaksi yang dikemukakan oleh Norman ini mungkin merupakan model yang paling berpengaruh dalam pembahasan interaksi manusia dan komputer. Ini mungkin disebabkan karena model ini paling dekat dengan pemahaman kita mengenai interaksi antara manusia dan komputer. Pada model ini, siklus interaksi terdiri atas dua fase, yaitu eksekusi dan evaluasi. Kedua fase ini kemudian dibagi menjadi tujuh tahap (stages), yaitu :
• Mendefinisikan tujuan (goal)
• membuat rencana
• Menentukan urutan aksi
• Menjalankan aksi
• Memahami keadaan sistem
• Menerjemahkan keadaan sistem
• Mengevaluasi keadaan sistem yang terkait dengan tujuan dan rencana yang dibuat.
Model ini digunakan untuk menunjukkan mengapa beberapa interface menyebabkan masalah bagi usernya. Norman menyebut kedua jenis masalah ini sebagai gulf of execution dan gulf of evaluation. Gulf of execution adalah perbedaan antara formulasi user mengenai aksi untuk mencapai tujuan dengan aksi yang diperbolehkan sistem. Gulf of evaluation adalah perbedaan antara presentasi fisik state sistem dengan yang diharapkan oleh user.
Kerangka Interaksi
Kerangka interaksi terdiri dari emapt komponen yaitu sistem (S), user (U), input (I), dan output (O) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.9 di bawah ini. Setiap komponen memiliki bahasa masing-masing. Seperti yang telah dibahas sebelumnya sistem menggunakan core language, user dengan task language-nya, input dan output memiliki bahasa sendiri yang merepresentasikan komponen terpisah meskipun kemungkinan ada overlapping. Input dan output bersama-sama membentuk interface dan berada diantara user dan sistem.
Terdapat empat langkah dalam siklus interaktif, masing-masing dihubungkan dengan translasi / perubahan dari satu komponen ke komponen lain, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.10 di bawah. User memulai siklus dengan memformulasikan tujuan dan tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Satu-satunya cara agar user dapat memanipulasi mesin / komputer adalah melalui input, sehingga tugas yang akan dilakukan user harus diartikulasikan melalui bahasa input. Bahasa input diterjemahkan ke dalam core language agar sistem dapat melakukan operasi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas. Sistem kemudian bertransformasi berdasarkan operasi yang didapatkan dari input. Sampai tahap ini fase eksekusi (execution phase) selesai dan dimulai fase evaluasi (evaluation phase). Pada fase evaluasi, sistem berada pada state yang baru dan harus dikomunikasikan dengan user. Nilai saat ini (current values) dari sistem disebut sebagai konsep output. Bergantung pada user untuk melihat / mengobservasi output yang dihasilkan serta menilai hasil interaksi dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Kerangka Interaksi dan Interaksi Manusia Komputer (IMK)
ACM SIGCHI Curriculum Development Group memperkenalkan kerangka interaksi (dapat dilihat pada gambar 2.11) yang mirip dengan yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Model kerangka interaksi ini digunakan untuk menampilkan area yang berbeda yang terkait dengan IMK. Ergonomi mengakomodasi isu interface dari sisi user yang meliputi input dan output. Perancangan dialog dan tipe interface diposisikan pada area input yang mengakomodasi artikulasi dan kinerja (performance). Keseluruhan kerangka ditempatkan dalam konteks sosial dan organisasi yang juga mempengaruhi interaksi. Masing-masing area ini memiliki implikasi yang penting terhadap perancangan sistem interaktif dan kinerja user dan akan dibahas secara singkat berikut ini.
Ergonomi
Ergonomi (faktor manusia) merupakan studi tentang karakteristik fisik dari interaksi, seperti bagaimana membuat kontrol, lingkungan fisik tempat berlangsungnya interaksi, layout dan kualitas fisik dari layar dan sebagainya. Fokus utamanya adalah kinerja user dan bagaimana interface meningkatkan atau menurunkan kinerja tersebut. Untuk mengevaluasi aspek interaksi, ergonomi berkaitan dengan aspek psikologis manusia dan batasan sistem. Berikut ini akan dibahas secara singkat beberapa hal yang berkaitan dengan ergonomi.
Pengaturan Kontrol dan Display
Selain aspek kognitif, aspek fisik juga memiliki peranan yang penting dalam perancangan. Sekumpulan kontrol dan bagian display harus dikelompokkan secara logika agar dapat diakses dengan cepat oleh user. Mungkin hal ini tidak kelihatan terlalu kritis jika aplikasinya sederhana seperti sebuah spreadsheet, namun akan menjadi vital jika digunakan misalnya pada aplikasi kendali pabrik, penerbangan dan pengatur lalu lintas udara. Penempatan kontrol dan display yang tidak tepat akan mengakibatkan inefisiensi dan frustasi bagi user terutama jika user berada dalam tekanan yang besar dan dihadapkan pada sekumpulan kontrol dan display dalam jumlah yang banyak.
Pengorganisasian kontrol dan display bergantung pada domain dan aplikasi yang dibuat, namun akan meliputi :
• Fungsional : kontrol dan display diatur sedemikian rupa sehingga terhubung secara fungsional antara satu dengan lainnya.
• Sekuensial : kontrol dan display diorganisasikan dengan menunjukkan urutan penggunaannya pada aplikasi tertentu. Hal ini terutama pada domain yang pengerjaan tugasnya secara berurutan, misalnya pada area penerbangan (aviation).
• Frekuensi : kontrol dan display ditempatkan sesuai dengan frekuensi penggunaannya, dengan fungsi yang paling sering digunakan diletakkan pada lokasi yang mudah diakses.
Selain pengaturan kontrol dan display yang saling terkait satu dengan lainnya, keseluruhan interface sistem harus diatur sedemikian rupa sehingga tepat dengan posisi user.
Lingkungan Fisik dari Interaksi
Selain isu fisik pada pengaturan dan layout mesin, ergonomi juga memperhatikan perancangan lingkungan kerja sistem, seperti tempat sistem diimplementasikan, siapa yang menggunakannya, bagaimana user mengoperasikannya, dan sebagainya. Seperti halnya aspek yang lain, hal yang disebut di atas juga bergantung pada domain dan aplikasinya. Isu ini menjadi lebih kritis pada aplikasi kontrol yang khusus dan pengaturan suatu operasi dibandingkan aplikasi umum biasa. Lingkungan fisik sistem ini mempengaruhi penerimaan sistem oleh user dan bahkan aspek kesehatan dan keselamatan user, oleh karenanya perlu dipertimbangkan dalam perancangan sistem interaktif.
Salah satu pertimbangan yang terkait dengan lingkungan fisik ini adalah ukuran fisik user. Sistem apapun sebaiknya mudah dijangkau oleh user dengan ukuran tubuh yang kecil (termasuk mereka yang menggunakan kursi roda), dan sebaliknya user dengan ukuran fisik yang besar tidak terjepit dalam setting sistem. Secara khusus, user harus merasa nyaman dan aman.
Isu Kesehatan
Meskipun pekerjaan menggunakan komputer mungkin bukan sesuatu yang membahayakan namun kita juga harus memikirkan dampak perancangan sistem interaktif yang dibuat terhadap kesehatan dan keselamatan user. Ada beberapa faktor lingkungan fisik yang secara langsung mempengaruhi kualitas interaksi dan kinerja user, yaitu :
• Posisi fisik : user harus dapat menjangkau semua kontrol dengan nyaman dan dapat melihat keseluruhan display, tidak harus berdiri dalam waktu yang panjang, jika duduk dalam waktu lama harus diberikan penyangga punggung, dan sebagainya.
• Temperatur : suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mempengaruhi kinerja dan dalam hal ini juga terhadap kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja seseorang akan menurun pada suhu yang tinggi atau rendah karena hilangnya konsentrasi.
• Pencahayaan : tingkat pencahayaan disesuaikan dengan lingkungan kerja. Pencahayaan yang cukup dengan posisi yang tepat harus disediakan untuk memudahkan user melihat layar.
• Suara / kebisingan : suara yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Tingkat suara / kebisingan harus dipertahankan pada level yang sesuai / nyaman, dan tidak berarti tidak ada suara sama sekali. Karena suara dapat menjadi stimulus bagi user dan menjadi suatu konfirmasi terhadap aktifitas sistem.
• Waktu : waktu yang dipergunakan oleh user untuk mengakses sistem juga perlu diperhatikan. Ada beberapa perangkat keras komputer yang dapat membahayakan kessehatan jika diakses dalam waktu yang panjang, seperti misalnya display CRT tidak baik bagi wanita yang sedang hamil.
Penggunaan Warna
Warna yang digunakan pada display harus dapat dibedakan dan tidak mempengaruhi kontras. Jika warna digunakan sebagai indikator, maka harus disertakan informasi lainnya. Warna yang digunakan juga harus berkaitan dengan kesepakatan yang umum dan sesuai dengan harapan user, misalnya merah umumnya digunakan untuk menandai peringatan (warning), hijau untuk menunjukkan sistem berjalan dengan normal, dan sebagainya.
Tipe Interaksi
Pemilihan tipe interaksi yang tepat dapat memberikan efek yang baik terhadap dialog antara user dengan komputer. Terdapat beberapa tipe interaksi yang umum digunakan, yaitu :
• Command Line Interface (CLI): merupakan bentuk dialog interaktif yang pertama digunakan dan masih dipakai hingga saat ini. Dengan CLI, user memberikan instruksi secara langsung kepada komputer menggunakan tombol fungsi, karakter tunggal, command dalam bentuk singkat maupun panjang. CLI memungkinkan user mengakses dengan cepat fungsi sistem dan beberapa tools.
• Menu : pada menu-driven interface, sekumpulan opsi / pilihan yang tersedia bagi user ditampilkan pada layar dan dapat dipilh dengan menggunakan mouse atau tombol numerik maupun alfabetik. Pilihan pada menu harus merepresentasikan arti dan dikelompokkan berdasarkan suatu kategori agar mudah dikenali dan memudahkan user memilih sesuai dengan tugas yang akan dilaksanakan.
• Natural language : mungkin merupakan mekanisme komunikasi yang atraktif. Umumnya, komputer tidak dapat mengerti instruksi yang dituliskan dalam bahasa sehari-hari. Natural language dapat mengerti input tertulis (written input) dan suara (speech input). Namun masih ada kekurangan dalam hal ambiguity (kerancuan) pada aspek sintaks dan semantik.
• Q/A & query dialogue : merupakan mekanisme sederhana untuk input pada beberapa aplikasi. User diberikan serangkaian pertanyaan umumnya dalam bentuk jawaban ya/tidak (Y/N), pilihan ganda atau dalam bentuk kode, dan dibimbing tahap demi tahap selama proses interaksi. Interface ini mudah dipelajari namun terbatas fungsinya.
• Form-fills and spreadsheet : Form-fill utamanya digunakan untuk aplikasi pemasukan (data entry) dan pencarian (data retrieval) data. Bentuk form-fill adalah berupa display yang menyerupai selembar kertas dengan beberapa slot / field untuk diisi. Spreadsheet adalah variasi dari form-fill. Spreadsheet terdiri dari sel yang dapat berisi nilai atau formula.
• WIMP interface (Windows, Icons, Menu, Pointers) : WIMP merupakan default interface untuk sebagian besar sistem komputer interaktif yang digunakan saat ini terutama pada PC dan desktop workstation.
Window merupakan area layar yang berprilaku seperti terminal independent dan berisi grafik atau teks yang dapat dipindahkan dan idiubah ukurannya. Satu layar dapat terdiri dari lebih 1 window yang memungkinkan lebih dari satu tugas aktif pada saat yang sama.
Icon merupakan sebuah gambar kecil yang digunakan untuk merepresentasikan windows yang sedang berada dalam keadaan tertutup (closed). Window dapat diaktifkan / diperbesar dengan meng-klik icon yang bersangkutan, dan sebaliknya jika user tidak menggunakan / mengerjakan tugas pada satu window tertentu maka dia dapat menon-aktifkan window menjadi icon yang disebut sebagai iconifying.
Menu adalah tehnik interaksi yang umum digunakan bahkan oleh sistem non-window sekalipun. Menu menampilkan pilihan operasi atau layanan yang diberikan / tersedia oleh sistem. User dapat memperoleh petunjuk mengenai operasi apa saja pada sistem melalui menu. Oleh karena itu penamaan pad amenu haruslah memiliki arti dan informatif.
Pointer merupakan komponen yang penting dalam sistem WIMP karena interaksi pada sistem ini memerlukan aktifitas menunjuk (pointing) dan memilih (selecting). User diberikan cursor pada layar yang dapat dikendalikan oleh peralatan input seperti mouse, joystick, ataupun trackball.
Konteks Interaksi
Kita telah membahas beberapa aspek yang terkait dengan interaksi antara manusia dengan komputer. Namun semua bahasan tersebut masih berasumsi bahwa seorang user hanya berinteraksi dengan sebuah mesin. Namun pada kenyataannya, interaksi juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan organisasi. Faktor ini mungkin tidak dapat dikendalikan oleh desainer namun penting untuk diperhatikan untuk dapat memahami user dan domain secara penuh.
Kehadiran orang lain mempengaruhi kinerja seseorang. Persaingan, keinginan untuk menunjukkan prestasi di hadapan atasan atau manajer dapat meningkatkan kinerja. Namun pada saat proses mempelajari ilmu baru (skill acqisition), kehadiran orang lain dapat menghambat kinerja karena mereka takut berbuat salah dan diketahui rekan kerjanya. Sehingga privasi menjadi keharusab bagi user untuk bereksperimen. Untuk dapat bekerja dengan baik, motivasi juga menjadi suatu hal yang penting. Banyak cara untuk menumbuhkan motivasi, salah satunya adalah persepsi user terhadap kualitas kerja yang dilakukan. Jika sistem yang digunakan tidak sesuai dengan harapan user, hal ini dapat membuat user menjadi frustasi. Selain itu, tersedianya feedback yang memadai juga menjadi motivasi bagi user. Dengan adanya feedback, user dapat mengetahui apa yang terjadi pada sistem .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar