(Penjelasan Hadis Ke 7 Dari 50 / Arbain Nawawi Plus Tambahan Ibnu Rajab / Hadis-Hadis Inti Ajaran Islam)
Oleh: Abdullah Saleh Hadrami
Dari Abu Ruqayyah, Tamim bin Aus Ad-Daari Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Agama adalah nasehat.
Kami Bertanya: Untuk siapa? Beliau menjawab: Untuk Allah, kitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin seluruhnya. (HR. Muslim)
Syarh dan Kandungan Hadis:
1. Al-Khaththabi ?Rahimahullah berkata: ?Nasihat ialah kata yang menjelaskan sejumlah hal, yaitu menginginkan kebaikan pada orang yang diberi nasihat.? Beliau juga berkata: ?Asal kata nasihat menurut bahasa ialah murni. Nashahtu-l?asala (arti harfiyyahnya: saya menasihati madu), maksudnya anda memurnikan madu tersebut dari lilin.?
2. Nasihat untuk Allah Ta’ala ialah beriman kepadaNya, mengesakan dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun, menyifatiNya dengan sifat-sifat kesempurnaan dan keagungan, mensucikanNya dari apa saja yang berlawanan dan menyalahi sifat-sifatNya, menjauhi semua maksiat, mentaati dan cinta kepadaNya dengan ikhlas, mencintai dan membenci karenaNya, memerangi siapa saja yang kafir kepadaNya, berdakwah mengajak kepadaNya, mendorong manusia untuk berjihad di jalanNya, mengakui nikmat-nikmatNya dan bersyukur kepadaNya dll. Semua yang kita lakukan ini Maha Kaya dariadalah untuk kepentingan diri kita sendiri, karena Allah nasihat siapapun.
3. Nasihat untuk Kitabullah ialah beriman kepadanya, mengagungkan dan mensucikannya, meyakini bahwa Al-Qur?an adalah yang diturunkannya, tidak sama sedikitpun dengan ucapanfirman Allah manusia, membacanya dengan bacaan yang sebenar-benarnya, mentadabburinya (memikirkan) larangan-larangan dan perintah-perintahnya, membelanya, mempercayai seluruh isinya, mengamalkan hukum-hukumnya, memahami ilmunya, mengambil ibrah (pelajaran) dari nasehat-nasehatnya, mempertahankan dari perubahan yang dilakukan oleh orang-orang yang melampaui batas dan pelecehan oleh orang-orang kafir dan berdakwah mengajak manusia kepadanya dll.
4. Nasihat untuk Rasululah Shallallahu ‘Alaihi Wa’Ala Alihi Wa Sallam ialah beriman kepada beliau dan apa saja yang beliau bawa dari Allah, mengagungkan, menghormati dan taat kepada beliau, mengerjakan segala perintah-perintahnya dan meninggalkan segala larangan-larangannya, menghidupkan sunnah-sunnah beliau, menyebarkannya dan berdakwah mengajak semua manusia kepadanya, tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan syari?at beliau, mengikuti akhlak dan etika beliau, beramal sesuai dengan sunnah beliau, sangan marah dan berpaling dari siapa saja yang beragama dengan menyalahi sunnah beliau, mencintai keluarga dan sahabat beliau dll.
5. Diantara bentuk nasihat untuk Allah, KitabNya dan RasulNya dan ini secara khusus adalah tugas para ulama’- ialah membantah seluruh hawa nafsu yang menyesatkan (bid’ah-bid’ah) dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, membantah pendapat-pendapat yang lemah dan ketergelinciran para ulama’ dengan menyebutkan dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, menerangkan hadis yang shahih dari yang tidak shahih dll.
6. Nasihat untuk para pemimpin kaum muslimin ialah membantu mereka dalam kebenaran, taat kepada mereka dalam hal tersebut, selalu mengingatkan dan menasihati mereka dengan santun, tidak menyerang atau memberontak mereka, mendoakan kebaikan untuk mereka, cinta persatuan umat kepada mereka, benci perpecahan umat kepada mereka, marah kepada orang yang membelot dari mereka dll.
7. Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma pernah ditanya tentang menyuruh penguasa kepada kebaikan dan melarangnya dari kemungkaran (amar makruf nahi mungkar terhadap penguasa), beliau menjawab: Jika engkau harus melakukannya, maka lakukanlah secara berdua-duaan (empat mata / sembunyi-sembunyi).
8. Yang dimaksud dengan pemimpin kaum muslimin adalah para penguasa atau siapa saja yang mengantikan atau mewakili mereka.
9. Nasihat untuk seluruh kaum muslimin ialah membimbing mereka kepada kemaslahatan-kemaslahatan, mengajari mereka dalam urusan agama dan dunia mereka, menutupi aib dan cacat mereka, mencintai untuk mereka apa yang dicintai untuk dirinya sendiri, membenci untuk mereka apa yang ia benci untuk dirinya sendiri, berbelas kasih terhadap mereka, menyayangi anak-anak kecil mereka, menghormati orang-orang tua dari mereka, sedih karena kesedihan mereka dan bahagia karena kebahagiaan mereka, menolong mereka dalam menghadapi musuh-musuh mereka, membela mereka, tidak menipu dan dengki kepada mereka dll.
10. Nasihat yang paling agung adalah memberi nasihat kepada orang yang meminta nasihat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: Jika salah seorang dari kamu meminta nasihat kepada saudaranya maka hendaklah saudaranya menasihatinya.? (HR. Imam Ahmad dll, shahih).
11. Termasuk adab nasihat adalah memberi nasihat kepada sesama muslim dengan sembunyi-sembunyi dan tidak didepan umum. Para salafush shalih jika ingin menasihati seseorang, mereka menasihatinya secara rahasia, hingga salah seorang dari mereka berkata: Barangsiapa menasihati saudaranya secara berdua-duaan (empat mata), itulah nasihat. Barangsiapa menasihatinya di depan manusia, sungguh ia sedang menjelek-jelekkannya.
12. Al-Fudlail bin ‘Iyad berkata: Orang mukmin menutupi aib dan menasihati, sedang orang jahat membongkar aib dan menjelek-jelekkan.
13. Termasuk adab nasihat pula hendaklah dalam memberi nasihat menempuh cara yang santun, dengan hikmah, peringatan-peringatan yang baik, tidak terburu-buru dalam menghukumi sesuatu, tanpa emosi dan amarah.
14. Nasihat adalah termasuk amar makruf nahi mungkar yang dengannya umat ini mendapatkan kebaikan sehingga menjadi umat yang terbaik.
15. Abu Bakar Al-Muzani ?Rahimahullah berkata: Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu tidak mengungguli sahabat-sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dengan puasa dan shalat, namun dengan sesuatu yang ada dalam hatinya. Ibnu ‘Ulaiyyah Rahimahullah mengomentari: Yang ada di hati Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu adalah cinta karena Allah dan memberi nasihat untuk makhlukNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar