Dalam algoritma ada bagian yang mengerjakan langkah-langkah yang disebut dengan istilah pemroses(Prosessor) dapat berupa alat, manusia, robot komputer dll
Perbedaan algoritma dengan Program
Komputer hanyalah alat pemroses.
Agar dapat dilaksanakan oleh komputer algoritma harus dinaytakan dalam bentuk yang disebut dengan program.jadi program adalah perwujudan atau implementasi dari algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu dan dapat dilaksanakan oleh komputer. Pembuat program adalah programmer.
Kegiatan membuat program disebut programming. Tiap langkah dalam program disebut pernyataan atau instruksi.
Belajar Memprogram & Belajar Bahasa Pemrograman.
Belajar memprogram adalah belajar tentang strategi pemecahan masalah dan dan sistematika pemecahan masalah tersebut.
Belajar bahasa pemrograman belajar memakai suatu bahasa, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, cara pengoperasian compiler-nya dan memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk membuat program.
Bahasa pemrograman dapat digolongkan mencjadi :
- Bahasa Pemrograman bertujuan khusus.
- Bahasa pemrograman bertujuan umum.
Berdasarkan pada apakah bahasa tersebut lebih dekat ke mesin atau kemanusia maka bahasa dikelompokan menjadi :
- Bahasa tingkat rendah.
- Bahasa tingkat tinggi.
Struktur Dasar Algoritma
Ada tiga struktur dasar untuk membangun algoritma , yaitu :
- Runtunan (sequence)
- Pemilihan (selection)
- Pengulangan (repetition)
Runtunan
Aksi – aksi dalam algoritma menghitung selisih dua buah jam akan dilaksanakan oleh pemroses sesuai dengan urutan penulisannya.
Aksi – aksi yg berurutan ini dinamakan runtunan.
Tiap aksi di dalam runtunan dilaksanakan setelah aksi sebelumnya selesai dilaksanakan.
Runtunan aksi dilambangkan dengan A1, A2, A3, A4 dan A5 :
A1
A2
A3
A4
A5
Pemilihan
Pada kasus selisih dua jam, harus diperiksa dulu apakah ia lebih kecil dari jam awal percakapan. Jika ya, maka tambahkan nilai 24 ke j2. Karena itu, langkah A2 diperhalus menjadi :
A2.1 baca jam selesai bicara, misalkan j2:m2:d2
A2.2 if j2 < j1 then
tambahkan j2 dengan 24
Jika j2 lebih besar dari j1, maka j2 tetap semula, pernyataan diatas dapat ditulis dalam bentuk umum:
if kondisi then
aksi
If --> jika, then --> maka
Kondisi adalah pernyataan yang dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah)
Aksi hanya dilaksanakan apabila kondisi setelah kata if bernilai benar. Sebaliknya apabila kondisi bernilai salah, aksi sesudah kata then tidak dilaksanakan.
Pada langkah A2.2 hanya memberikan satu pilihan aksi bila kondisi dipenuhi bernilai benar dan tidak melakukan kasi apa2 jika konsidi bernilai salah.
Bentuk pemilihan yg lebih umum ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya :
if kondisi then
aksi 1
else
aksi 2
Else artinya “kalau tidak”. Bila kondisi bernilai benar, aksi 1 akan dikerjakan, tetapi kalau tidak, aksi 2 yang akan dikerjakan. Misal :
if jalanan macet then
lewatlah di jalan tol
else
lewatlah di jalur biasa
Pengulangan
Pada kasus pengulangan penulisan, bila dimasukkan ke dalam komputer, maka untuk mengatasinya digunakan kata kunci repeat (ulangi) dan times (kali).
Contoh :
Algoritma menulis 500 kalimat
A2. Repeat 500 times
tulis “saya berjanji tidak akan nakal dan malas lagi”
Struktur pengulangan dapat ditulis secara umum :
repeat N times
aksi
Struktur pengulangan disebut kalang (loop).
Bagian algoritma yang diulang disebut badan kalang (loop body).
Aksi di dalam badan kalang akan dilaksanakan sebanyak N kali
Contoh : algoritma mencari alamat mahasiswa bila diketahui NIM dari sebuah tabel yang berisi data NIM, nama dan alamat seluruh mahasiswa.
Algoritma pencarian di dalam tabel
A1. baca NIM pertama di dalam tabel
A2.
repeat
if NIM yang dibaca sama dengan NIM yang dicari maka tulis alamat mahasiswa yang bersangkutan
else
baca NIM berikutnya di dalam tabel
end if
until NIM ditemukan atau seluruh isi tabel sudah diperiksa
Baca juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar